watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
Aku istri dan temanku

Sebenarnya aku sudah kurang lebih 10 tahun
berumah tangga dan kehidupan kami baik-baik saja.
Aku sendiri berusia 10 tahun lebih tua dari pada
istriku yang saat ini berusia 30 tahun dan sudah
beranak seorang berusia 7 tahun. Walaupun sudah
beranak, tetapi istriku tetap mempunyai wajah yang
cantik dan bentuk tubuh yang indah sebab sering
senam dan merawat wajah, rambut ke salon dan
juga karena anaknya dulu minum susu kaleng
sehingga bentuk buah dadanya yang besar itu tetap
indah dan masih kencang serta kenyal. Juga lubang
vaginanya saat habis melahirkan langsung dijahit
sehingga lubangnya kembali seperti saat masih
perawan. Jadi hubungan seks kami tetap indah.
Suatu hari di tahun 1995, kami diajak sebelah
tetangga untuk nonton blue film karena baru beli
laser disc. Kami dan suami istri tetangga nonton film
itu yang cukup seram karena ada seorang wanita
bule disetubuhi oleh dua orang Negro, mereka
bergantian memasukkan penisnya yang seorang ke
vaginanya dan yang seorang ke mulutnya untuk
dihisap. Melihat adegan itu rupanya istriku jadi naik
birahinya sehingga memegang tanganku erat-erat
dan berbisik,
"Waah rupanya nikmat sekaligus lubang atas dan
bawah kemasukkan penis." Kutanya pelan-pelan,
"Apakah kamu kepingin adegan begitu?" Istriku
dengan malu-malu menganggukkan kepalanya.
Setelah selesai memutar laser disc, kami segera
pulang dan karena nafsu birahi kami sudah
memuncak segera kami puaskan dengan
bersetubuh malam itu. Sambil bersetubuh, aku
tanya lagi kepadanya, "Mi, apakah kamu kepingin
disetubuhi sekaligus dengan dua laki-laki?" Istriku
memandangiku sambil malu-malu manggut-
manggut kepalanya. Kutanya lagi, "Kalau lakinya
dua, satunya kamu ingin dengan siapa?" Istriku
menjawab, "Terserah sama Papi saja." Aku teringat
punya dua teman baik sejak sekolah di SMA, yaitu
Lud seorang anak turunan Ambon dengan Belanda
dan Tono seorang Cina seperti kami. Lalu kutanya
lagi, "Kalau Lud atau Tono mau?" Dia menggangguk
juga. Lalu kujelaskan lagi, "Mami senang yang
penisnya besar, lebih besar dari kupunya atau yang
kira-kira sama?"
Istriku menjawab, "Enak yang besar saja, seperti di
film tadi."
"Oh kalau gitu ya si Lud saja sebab dia punya
panjang dan besar."
Memang kita dulu pernah mandi sama-sama bertiga
saat masih sekolah ternyata Lud punya penis dalam
keadaan mati saja besar dan panjang hanya
warnanya agak hitam lalu bulu kemaluannya juga
banyak sampai menyambung ke bawah pusar juga
dadanya penuh dengan bulu maklum orang
Ambon. Besok paginya segera kuinterlokal Lud yang
ada di Jakarta dan kuceritakan maksudku, ternyata
Lud menyambut dengan antusias dan sanggup
datang besok sore sebab hari Sabtu kantor di Jakarta
tutup. Aku kemudian booking motel yang terdiri dari
2 kamar dan sebuah ruang tamu dan TV.
Hari Sabtu sore aku menjemput Lud di airport
bersama istriku, setelah menitipkan anak pada
pembantu. Istriku sudah siap membawa tas dengan
membawa perlengkapan baju tidur segala, saat itu
istriku memakai rok panjang warna coklat tapi
bagian atas terbuka sampai dada hanya memakai
baju tipis (modelnya Yuni Sara) dengan bagian
bawah ada belahannya agak tinggi di depannya
sehingga kalau jalan atau duduk pahanya terlihat
putih menggairahkan. Juga bagian atasnya terlihat
sedikit belahan buah dadanya, karena istriku hanya
memakai bra strepples tanpa tali, sehingga di airpot
banyak mata laki-laki curi pandang lihat belahan
buah dadanya istriku, apalagi kalau tangannya
didekapkan di bawah buah dadanya maka buah
dadanya semakin menyembul ke atas. Makin
syuur..! Tepat pukul 17.15 pesawat Merpati dari
Jakarta mendarat, dari penumpang yang turun
kulihat Lud menuruni tangga pesawat dengan
menenteng tas kecil. Dia memakai T-shirt dan celana
jeans.
Setelah keluar pintu airport segera kusalami dia, dia
menepuk-nepuk bahuku dan berkata, "Waah, nanti
malam kita betul-betul ke nirwana", dengan logat
Ambonnya. Kemudian dia memeluk istriku sambil
mencium pipi kiri dan kanan yang mulus dan putih
dari istriku. "Apa kabar Hwa?" tanyanya pada istriku.
Dia kalau panggil istriku dengan Hwa. Kita berjalan
menuju parkir dan naik mobil, untuk sementara dia
duduk di belakang sendirian dulu sambil kita cari
makan. Istriku usul makan sate kambing saja biar
hot katanya. Dan usul itu kita setuju semua.
Setelah sampai motel kita segera check in, temanku
sebagai tamu kuberi kamar yang besar dengan twin
bed sekaligus untuk tempat bermain seks-ria nanti.
Baru saja aku selesai dari kamar kecil menuju ruang
TV yang bersebelahan dengan kamarnya Lud yang
masih terbuka pintunya, kulihat Lud memeluk istriku
dari belakang menghadap kaca rias sambil
tangannya meremas-remas buah dada istriku
sehingga kedua pentil buah dadanya yang coklat
kemerah-merahan itu menyembul keluar sambil
menciumi pipi istriku yang wajahnya menengadah
ke wajahnya Lud. Tangannya lud yang kanan
kadang-kadang terus meraba turun ke perut dan
terus turun untuk disusupkan ke belahan atas dari
rok istriku untuk meraba pangkal paha serta vagina
istriku. Tampak istriku mulai mendesis kenikmatan
serta menggeliat dengan tangan kanannya coba
memijit penisnya yang masih pakai jeans itu.
Adegan ini masih berlangsung beberapa saat
walaupun mereka tahu aku di dekatnya. Ketika
kutanya pada istriku, "Mi, nikmat ya permainannya
Lud?" Istriku menjawab, "Waah, aku nggak tahan
lagi Pi, habis sejak dalam mobil tadi Lud terus
mempermainkan dan meremas buah dadaku
terus." Memang istriku kalau buah dadanya sudah
dipermainkan lalu nafsunya meroket naik, mungkin
ciri khas wanita-wanita yang punya buah dada
besar. Karena Lud mau mandi dulu, maka aku dan
istriku yang sudah mandi dari rumah duduk di sofa
menonton TV dulu.
Istriku berkata kepadaku, "Waah Pi, pertama aku
dirangkul dan diciumi oleh Lud badanku rasanya
merinding dan panas dingin. Habis bulu tangannya
dan kumisnya begitu geli rasanya waktu menggesek
tubuh dan pipiku."
"Tapi Mami bisa nafsu ya dengan Lud?" tanyaku.
Istriku dengan malu manggut-manggut. Lalu dia
bilang lagi,
"Kalau nanti malam Papi tidur sendirian bagaimana?
Sebab katanya aku akan diajak tidur dengannya
semalam."
"Nggak apa-apa, yang penting Mami bisa keturutan
mendapat kepuasan", jawabku.
Memang entah kenapa perasaanku saat melihat Lud
memeluk dan meremas buah dada istriku aku tidak
cemburu bahkan nafsuku menjadi berkobar, apa
mungkin aku punya kelainan seks pikir dalam hatiku.
"Tadi Lud bilang kalau nanti malam air maninya akan
disemprotkan terus ke seluruh tubuhku dan
vaginaku sampai habis. Dan lendir santanku akan
dikuras sampai kering dengan penisnya", kata
istriku. Aku pesan pada istriku agar satu hal yang
jangan dilakukan adalah minum air maninya,
walaupun nanti kalau nyemprot saat dihisap. Jadi
harus diludahkan.
Beberapa saat kemudian Lud bertanya pada istriku,
"Hwa, apakah kamu tak bawa pakaian tidur? Tapi
kalau tak bawa ya tak apa-apa sebab nanti malam
kan tak ada pakaian yang boleh menempel di
tubuhmu sebab akan kuselimuti dengan tubuhku."
"Macam-macam kamu", sahut istriku. Lalu istriku
masuk ke kamar untuk ganti pakaian dan sikat gigi,
juga aku masuk kamar untuk lepas pakaian dan
hanya pakai CD saja. Sebentar istriku sudah selesai
dan keluar dengan mengenakan pakaian tidur dari
bahan tipis warna pink hingga terlihat CD mininya
warna merah juga branya yang mini juga dari
renda warna merah juga. Melihat istriku keluar
dengan pakaian yang sensual sekali, Lud geleng-
geleng dan bilang, "Waah aku bisa langsung tegang
lho", sambil pegang-pegang penisnya. Lalu istriku
duduk di sofa sebelahku dan tangan Lud ditarik juga
untuk diajak duduk di sofa juga. Sekarang istriku
diapit sebelah kiri aku dan kanan oleh Lud. Tangan
istriku dipegang Lud dan digosokkan ke bulunya di
bawah pusar sampai menyambung ke bulu
kemaluannya. "Wuuuiihh, cek... cek... cek", gumam
istriku sambil menarik tangannya.
Sambil nonton TV tanganku dan tangannya Lud
mulai bekerja. Lud menciumi pipi, telinga dan
lehernya istriku sehingga kepalanya disandarkan ke
bahu Lud dan menengadah untuk terus menerima
ciuman-ciuman disertai permainan lidah Lud dan
tangan kanannya terus mulai meraba dan meremas
buah dada sebelah kanan dan naik turun ke paha
istriku. Aku sendiri segera melepas kancing atas baju
tidurnya dan kurogoh buah dadanya sebelah kiri
untuk segera kuhisap pentilnya serta tangan kiriku
meraba paha kirinya dan vaginanya bergantian
dengan tangan Lud. Istriku tak tahan terus
menggeliat-geliat sambil tangan kirinya memijit
penisku dan tangan kanannya merogoh ke dalam
celana santainya Lud untuk memegang penisnya.
Adegan ini tak berlangsung lama hanya sekitar 5
menit, karena istriku tak tahan dan minta langsung
ditancap dengan penis vaginanya. Lalu kita sama-
sama masuk kamar, kulepas CD-ku dan ternyata
Lud hanya pakai celana santai saja tanpa CD sebab
begitu dilorot celananya langsung nampak penisnya.
Walaupun belum hidup penisnya cukup panjang
kira-kira ada 15 cm dan besar sekali dan kepalanya
sudah menongol keluar karena dia disunat, tetapi
kantong pelirnya agak kecil. Kupunya panjang dan
besarnya hanya kira-kira 65 persennya saja. Istriku
juga sudah bugil benar, lalu dia ditarik Lud ke
hadapannya dan tubuhnya agak dirapatkan ke tubuh
istriku jadi buah dada istriku yang menempel agak
ketat dengan dadanya yang penuh bulu. Lalu Lud
berpegang pada kedua lengan Hwa dan badannya
digeser-geserkan naik turun, ke kiri dan kanan
sehingga bulunya menggesek ke seluruh tubuh
depan Hwa juga bulu kemaluannya kulihat sempat
menggesek vagina istriku, hingga istriku kenikmatan
sambil memejamkan mata. Aku jadi syuur
melihatnya. "Addduuuh Lud, gila benar gesekan
bulu atas bawahmu itu, tak tahan vagina dan buah
dadaku kena gesekannya", kata istriku.
Selesai itu lalu Lud tidur dan istriku diminta
menungging agak di bawahnya sehingga mulutnya
pas depan penisnya dan aku diminta mengerjakan
vaginanya dengan penisku. Saat menungging
kelihatan buah dada istriku menggantung bebas dan
langsung saja ditangkap dengan kedua tangan Lud
dan terus diremas-remas. Istriku tanpa komando
langsung mencaplok penis Lud yang mulai agak
tegang dan mempermainkannya dengan mulut dan
lidahnya. Lubang penisku dibuka-buka dengan
ujung lidahnya dan kadang-kadang dikocok naik
turun dengan mulutnya sehingga Lud mengerang
nikmat. Aku sendiri langsung tegang keras dan terus
kuhunjamkan maju mundur ke vaginanya.
Mendapat dua penis yang sekaligus mengisi lubang
atas dan bawah apalagi yang satu gede sekali istriku
tampak bernafsu sekali, nafasnya kelihatan terus
memburu sedang vaginanya mulai keluar
santannya dan kental sekali. Kulihat istriku kadang-
kadang tak menghisap penis Lud tapi memepetkan
buah dadanya kepenis Lud dan ditaruhnya di
belahan buah dadanya dan digosok-gosok dengan
buah dadanya.
Melihat itu lalu kupegang pantat istriku dan langsung
kugoyangkan maju mundur sehingga sekaligus
buah dadanya bisa menggosok-gosok penis Lud
dan vaginanya mengocok penisku. Praktis kami laki-
laki berdua diam hanya dengan goyangan pada
pantatnya sudah membuat nikmat penis dua laki-laki
dan kulihat vaginanya makin banyak dengan santan
kental yang berwarna putih seperti susu. Aku bilang,
"Waduuuh Lud, santannya Hwa mulai keluar dan
kental sekali Lud". Langsung dia bilang, "Aku juga
tegang banget penisku disedot-sedot dan
dipermainkan lubangnya oleh Hwa, ayo kita ganti
posisi." Temanku usul supaya istriku jangan capai
sebab masih terus akan dikerjakan semalam suntuk,
maka istriku disuruh yang tidur tapi pantatnya di
ujung bawah kasur hingga kakinya bisa menapak ke
lantai. Temanku nanti akan menancapkan vaginanya
dari bawah sambil memegang dan
membentangkan kaki istriku. Dan aku yang bertugas
mengisi mulut atas dengan penisku dengan jongkok
tepat di atas buah dadanya sehingga penisku tepat di
hadapan mulutnya.
Penisku juga langsung dicaplok oleh Hwa yang
sudah memuncak nafsunya, baru beberapa saat
Hwa melepas penisku dan mengaduh, "aachh....
Lud!" Aku melongok ke belakang ternyata Lud masih
sibuk mau memasukkan penisnya sebab belum bisa
masuk, yaah karena kelewat besar bendolan kepala
penisnya saat tegang banget itu kira-kira ada 5 cm
diameternya. "Sulit banget An masuknya coba
kuberi minyak sedikit dulu", katanya. "Masak toch
padahal sudah kumasukan penisku dan sudah ada
santannya lho", sahutku. Lalu temanku ambil botol
kecil isi minyak dan dioleskan kepala penisnya
dengan minyak lalu dia mengambil semacam
longsong dari karet dengan bagian dinding luarnya
penuh bulu dari karet kira-kira panjangnya 1 cm.
Longsong itu lebarnya kira-kira 10 cm.
Kemudian dipakaikan ke penisnya hingga batang
penisnya sebagian tertutup dengan longsong
berbulu itu. "Ini supaya Hwa mendapat kenikmatan
yang lebih hebat. Mau coba ya Hwa?" katanya
sambil ditunjukkan ke istriku penisnya yang sudah
gede dan panjang lagi hitam itu dilongsongi dengan
gelang karet putih berbulu itu sehingga benar-benar
menakjubkan kelihatannya. Istriku bilang, "Waah
kayak apa rasanya nanti Lud, aku belum bisa
membayangkan. Tapi pokoknya habisi ya Lud air
mani dan santanku!"
"Oke" sahutnya. Lalu Lud mengangkat dan
mementang lagi kaki istriku dan ujung penisnya
ditempelkan tepat di lubang vagina istriku yang
mulai menganga itu dan disentakkan ke dalam.
"aacch... Lud, masuk Lud penismu", kata istriku.
Memang kepala penisnya Lud sudah masuk lalu
digoyang-goyangkan keluar masuk pelan-pelan
kepala penisnya supaya agak terbiasa. "Waduh Lud,
Pi, rasanya seret sekali bibir vaginaku bisa
merasakan bentuk penismu Lud", kata istriku sambil
matanya terpejam dan menggigit bibir. Setelah itu
baru dimasukkan seluruh batang penisnya yang
tertutup gelang bulu itu pelan-pelan.
Setelah terbenam semuanya, istriku mendesis lagi,
"Aduh Pi, penis Lud mentok sampai dalam
kepalanya rasanya menyodok mulut rahimku.
Enaaknya luar biasa dan gelinya juga hebat kena
gelang bulu itu", dengan penis tetap terbenam
penuh Lud mulai menggoyangkan pantatnya naik-
turun bergantian dengan kiri-kanan, sehingga
penisnya menyapu seluruh dinding vagina istriku.
Tangan istriku mulai meremas kain sprei dan minta
penisku untuk dihisapnya. Penisku juga
dipermainkan dengan lidah, lubangnya dibuka-buka
dengan lidah, enaknya luar biasa. Aku sambil
melihat ke belakang, kulihat penis Lud mulai
digoyangkan keluar masuk sehingga bulu karetnya
menyentuh clit-nya juga dan terlihat bulunya
banyak santan istriku yang menempel. Setelah
gampang masuk keluar penisnya, maka kaki istriku
disuruh membuka dengan telapak kakinya manjat di
pinggir kasur sehingga tangan Lud langsung
meremas buah dada yang ada di bawah pantatku.
Baru 3 menit jalan adegan ini, istriku sudah
mengaduh, "Aah.. aah, aku mau klimaks, Lud, Pi!"
Benar juga sekejap lagi istriku tampak lemas
sehingga menghisapnya kendor dan Lud berkata,
"Gila An, pijatan vagina istrimu kuat sekali di
penisku." Memang kalau klimaks istriku vaginanya
memijit penis dengan kuat dan nikmat rasanya.
Setelah agak kuat, istriku bilang, "Pi, Lud tolong
semprotkan semua manimu ya, aku sudah pengin
hangatnya manimu sekalian." Aku tanya pada
istriku, "Mi, gimana? Mami nikmat dan puas
keinginan Mami untuk merasakan 2 penis sekaligus
terlaksana?"
"Ya Pi, Mami puas banget dan memang enaknya
dan grengnya luar biasa sekaligus melihat,
memegang dan menikmati 2 penis, apalagi ada
yang gede-gede. Mami jadi kepingin terus",
sahutnya. Lalu Lud sudah mulai menggenjot lagi
vagina Hwa dengan penisnya dan penisku dihisap
lagi sambil dibantu dikocok dengan tangan. Setelah
5 menit lagi, istriku mencapai klimaks lagi. Lalu
temanku bilang, "Ayo An, sekarang kita puaskan
Hwa dengan semprotan mani secara berbarengan."
Lud mulai menggerakan lagi keluar masuk dan
kadang memutar sehingga istriku sering
menggelinjang tubuhnya dan penisku mulai dihisap
lagi sambil kadang-kadang dikocok dengan tangan,
sedang buah dada istriku tetap menjadi bagian dari
tangan Lud yang tak bosan-bosan meremas-
remasnya. Makin lama Lud semakin cepat dan
semakin keras menghunjamkan penisnya ke vagina
Hwa dan mulai mendengus-dengus seperti sapi.
Melihat itu akan jadi memuncak nafsuku dengan
penis terus dikocok oleh istriku maka air maniku tak
tertahan lagi, creet.... creet.... cret, maniku
menyemprot masuk ke mulut istriku. Karena
seminggu tak bersetubuh maka maniku banyak
serta kental juga sehingga mulut istriku penuh
dengan mani yang putih seperti cendol itu. Lalu
penisku kukeluarkan dari mulutnya dan mani yang
masih menetes dari lubang penisku kugeser-
geserkan ke bibir istriku dan langsung ditelan semua
maniku. Baru saja habis menelan maniku terdengar
suara mengaduh dari temanku, "Uuuuuh....
uuuuhh.... uuuhh", sambil menekankan kuat-kuat
penisnya yang terbenam itu ke vagina istriku. Dan
tiap kali Lud mengaduh istriku pun ikut mengaduh,
"aah Lud... aahh Lud... aah Lud." Jadi rupanya tiap
kali semprotan mani Lud terasa sekali nikmatnya
oleh istriku. Aku lalu rebah tidur sebelah istriku dan
temanku juga langsung rebah menindih tubuh
istriku.
Walaupun dengan nafas yang masih memburu
tangan temanku tetap masih meremas buah dada
Hwa. Kemudian tubuh Lud dipeluk erat oleh istriku
dan kakinya pun dilipatkan erat-erat ke pantat Lud
dengan maksud agar penisnya jangan buru-buru
dicabut dari vaginanya. Kira-kira sampai 5 menit kita
bertiga terdiam tanpa kata-kata hanya dengan nafas
tersengal-sengal, baru kemudian aku turun menuju
kamar mandi untuk cuci dan ternyata Lud dengan
merangkul istriku juga ikut ke kamar mandi untuk
cuci bersama. Untuk mencuci penis-penis, istriku
yang bertugas karena kepunyaan Lud yang banyak
belepotan santan dari mani istriku maka penisnya
yang dicuci dulu. Kulihat dari vagina Hwa meleleh
sedikit mani yang keluar ke pahanya dan kulihat bibir
vaginanya memerah.
Istriku bilang, "Ya Pi bibir vaginaku merah? Itu gara-
gara penis temanmu itu toch yang seretnya bukan
main mulai dari bibir vagina sampai dinding dalam
vagina seret terus, sehingga vaginaku bisa
merasakan lekuk-lekuk penis Lud."
"Tapi nikmat dan nikmat toch sayang?" balas Lud.
Istriku tertawa tanda setuju, sambil terus mencuci
penis Lud dan kemudian penisku. Setelah itu giliran
istriku vaginanya mau dicuci oleh tamanku, istriku
duduk di closet dengan kaki terbuka lebar kemudian
vaginanya dicuci dan jari tengahnya dimasukkan
pelan-pelan untuk mengambil mani yang menempel
di dalam dan ternyata ada sedikit dan ditunjukkan ke
istriku. Istriku bilang,
"Wah Pi, maninya Lud ngendon dalam vaginaku nih
sebab tadi semprotannya banyak dan sampai tiga
kali tapi yang keluar sedikit sekali. Mungkin masuk ke
rahim sebab dalam perutku masih terasa hangat
dan saat nyemprot ujung lubangnya benar-benar
disodokkan sampai rasanya masuk lubang rahimku.
Gimana ya Pi?"
"Biarin saja lama-lama kan keluar sendiri, sekarang
dikeluarkan percuma nanti malam kamu kan masih
akan disemprot lagi."
"Bukan malam ini saja mungkin sampai besok pagi
akan kusemprotkan sampai habis maniku ke
vaginamu", sahut Lud. Istriku menjawab,
"Betul Lud, kamu biar kembali ke rumah dengan
tempat yang kosong jadi manimu 2 hari ini harus
dihabiskan sampai tuntas."
Setelah selesai mencuci, kita bertiga dengan berbugil
ria duduk di sofa sambil makan kacang mete dan
nonton TV. Temanku berkata,
"An, kamu beruntung sekali punya istri dia,
walaupun sudah setengah baya dan punya anak tapi
buah dadanya masih berdiri menantang tidak jatuh,
juga perut dan pahanya mulus sekali tidak keriput,
siapa yang tak tegang terus lihat tubuh seindah ini.
Apalagi hisapannya juga yahut, kalau jadi istriku tiap
hari bisa kusetubuhi minimum 2 kali! Istriku berbisik
padaku,
"Sudah kesampaian keinginanku untuk melayani
nafsu birahi 2 laki-laki sekaligus dan ternyata
memang tambah besar nafsunya serta nikmatnya
pun tambah. Oya Pi, malam ini aku tak tidur dengan
Lud ya, aku akan melayani Lud untuk menyalurkan
nafsu sexnya sepuas-puasnya supaya tak kecewa
kalau balik ke Jakarta." Aku menjawab,
"Boleh saja, Lud malam ini Hwa biar melayani kamu
supaya kamu bisa melampiaskan semua nafsu
binatangmu padanya."
"Memang sejak aku makan sate kambing, aku sudah
minta supaya dia malam ini dan besok pagi
melayani nafsu binatangku", kata Lud.
Kemudian istriku minta tiduran, kepalanya di
pangkuan Lud sedang pahanya di pangkuanku
sambil tangannya memegang-megang penis Lud
lalu digosokan ke pipinya dan diciuminya. Tangan
Lud diletakkan di buah dada istriku sambil
mengusap, meremas dan kadang menunduk untuk
mengecup bibir istriku. Dia kalau mengecup sampai
lama hingga istriku sampai sulit bernapas dan minta
dilepas kecupannya. Sedang bagianku adalah
mempermainkan clit-nya dan memasukkan jari
tengahku ke dalam lubangnya dan penisku sambil
digesek-gesek dengan betisnya. Lud kadang-kadang
memeluk tubuh istriku dan kemudian menciumi pipi
dan mengecup kening dan bibir istriku dan tangan
istriku pun mengusap-usap dadanya yang berbulu
itu.
Kemudian Lud berkata padaku, "An, sebenarnya aku
sudah lama tiap kali bertemu dengan Hwa, aku
kepingin menikmati tubuhnya dan malam ini jadi
kenyataan. Untuk itu malam ini istrimu kupinjam
untuk menemani tidur sebab aku akan
melampiaskan seluruh nafsu binatangku pada Hwa
dan penisku akan kusimpan dalam vaginanya
sepanjang malam. Aku akan memberikan
kenikmatan dan kepuasan yang tak terkira pada
Hwa."
"Boleh Lud, malam ini istriku biar melayanimu agar
kamu benar-benar puas", sahutku.
"Tapi kalau nanti malam Papi butuh ya Papi ikut
masuk saja sebab Mami tetap akan melayani Papi
juga malam ini, untuk itu nanti pintu kamarnya biar
terbuka saja jadi Papi dapat lihat dan dapat masuk
ikut juga", kata istriku. Setelah itu Lud bertanya pada
istriku,
"Apakah kamu sudah fit lagi untuk main?" Istriku
menjawab,
"Aku selalu siap setiap saat untuk melayanimu dan
Papi. Malam ini aku benar-benar sehat makin
mendapat semprotan mani semakin sehat rasanya,
sebab manimu tadi yang keluar hanya sedikit
lainnya masih berada di dalam rasanya masih
hangat di dalam perutku, Lud." Setelah itu Lud
berdiri sambil membopong istriku dibawa masuk ke
kamar dan ditidurkannya. Lud memanggilku untuk
menemani istriku dulu karena dia akan ke toilet dulu,
kesempatan itu kupakai untuk mencium dan
mengecup bibirnya dan mengulangi pesanku,
"Mi jangan lupa kalau maninya lud disemprotkan ke
dalam mulut hati-hati jangan sampai tertelan dan
jangan mau kalau penisnya dimasukkan ke dalam
lubang anusmu!"
"Iya Pi, akan kuingat terus pesan Papi", sahut istriku.
"Selamat menikmati penisnya Lud yang gede ya Mi,
nanti Papi diberi ceritanya ya!" kataku. Saat itu Lud
sudah balik masuk kamar dan aku duduk lagi di
ruang TV sambil menonton juga mau menonton
adegan permainan Lud dengan istriku karena pintu
kamarnya terbuka.
Lud naik ke tempat tidur dengan posisi di atas
istriku, kemudian dadanya yang penuh bulu
digesek-gesekkan ke buah dada istriku sehingga
istriku menggelinjang kegelian dan terus digesekkan
ke bawah yaitu perut, dan vaginanya. Setelah itu
Lud naik lagi lalu mulai menciumi kening hidung dan
pipi dari istriku lalu mencium telinga istriku dengan
mengeluarkan lidahnya untuk mengorek lubang
telinga istriku sampai istriku meronta karena geli dan
tangan istriku segera meraih penisnya yang selama
ini menggelantung dan ujungnya menggesek-gesek
paha istriku. Segera dipijit-pijitnya penis Lud dan
kadang-kadang dikocok juga serta kantung buah
pelirnya diremas-remas juga. Hal itu membuat Lud
lebih ganas dia segera mencucupi puting buah dada
istriku sambil tangannya meremas-remas buah
dadanya dengan harapan ada air susu yang keluar.
Tapi walaupun buah dada istriku montok tak keluar
air susunya kalau diperas. Penisnya dipermainkan
oleh istriku tampak tegang dan panjang banget, lalu
Lud mengambil posisi gaya 69, hingga mulutnya
pas di vagina dan penisnya tepat di wajah istriku.
Keduanya yang langsung beraksi, penisnya yang
gede segera dijilati dan dilumat dengan lidah seluruh
bagian kepalanya yang nampak gempel besar itu
sambil batang penisnya dipijit terus oleh istriku dan
dia terus mencucup clit dan lubang vagina istriku.
Kurang lebih 10 menit adegan ini lalu gantian Lud
yang tidur dan istriku yang duduk di atas penisnya
tepat dengan vaginanya. Kepala penisnya
dimasukkan ke dalam vagina istriku lalu mulai
diputar pantatnya sehingga penisnya berputar
dengan dipegang bibir vagina istriku sedang tangan
Lud tetap meremas buah dada istriku.
Kira-kira sudah 10 menit lewat mani Lud tetap belum
menyemprot dan istriku juga belum klimaks, lalu
oleh istriku mulai digoyang naik turun pantatnya
kadang-kadang pelan kadang-kadang cepat
sehingga penisnya keluar masuk vagina seperti
dikocok dengan vagina. Dengan posisi ini baru 5
menit istriku klimaks dan dia diam terduduk di atas
penis Lud dengan vaginanya memijit penis. Setelah
fit lagi digoyang lagi sampai klimaks lagi istriku.
Akhirnya istriku menarik Lud untuk duduk dan
istriku tetap duduk di penisnya dan kakinya
diselonjorkan di antara tubuh Lud. Lalu Lud yang
ganti menggoyangkan pantat istriku maju mundur
sambil kadang-kadang istriku ditidurkan ke belakang
dan Lud tetap mendekapnya. Dalam waktu 15 menit
dengan posisi ini istriku sudah mengerang karena
klimaks sampai 2 kali.
Puas dengan posisi ini ganti istriku ditelentangkan,
lalu Lud menindih istriku setelah penisnya
dimasukkan semuanya ke vagina istriku, lalu
pantatnya digoyang memutar sehingga bulu
kemaluannya menggesek clit dan seluruh vagina
istriku dan penisnya memutar di dalam lubang
vagina sehingga istriku menggelinjang lagi dengan
tangannya menarik lepas sprei. Sedangkan mau
mengerang sulit, karena bibirnya dikecup kuat-kuat
oleh Lud. Yaah, menonton itu penisku jadi tegang
terus sampai kemeng rasanya, dan adegan ini
berjalan cukup lama sampai kira-kira 10 menit lebih.
Dan dalam waktu 10 menit itu paling tidak istriku
sudah mencapai klimaks sampai 2 kali. Setelah itu
kakinya yang kekar itu keduanya ditumpangkan ke
kedua kaki istriku yang ramping dan indah itu lalu
pantatnya digoyangkan naik turun hingga penisnya
ikut juga. Dengan posisi ini penisnya betul-betul
kejepit dengan bibir vagina istriku sehingga
gesekannya betul-betul terasa di vagina istriku
sampai istriku berulang kali menelan air liurnya dan
geleng-geleng kepala saat klimaks.
Lud minta ganti posisi lagi, sekarang dia agak
mengangkat pantatnya dan ganti istriku yang harus
menggoyangkan pantatnya memutar hingga penis
Lud diputar dengan vagina istriku. Kira-kira 5 menit
lewat masih belum lepas juga maninya, padahal
kalau aku yang diputar penisnya oleh istriku 5 menit
langsung muncrat maniku, akhirnya malah istriku
sendiri yang klimaks lagi. "Aduuh Lud... aduh Lud....
nikmatnya luar biasa aku sudah tak kuat
menahannya lagi semprotkan manimu Lud", pinta
istriku. Baru kemudian posisi istriku ditarik ke bawah
sehingga pantatnya di pinggir kasur, kemudian Lud
turun dan kaki istriku diminta mentang lebar-lebar
dan diangkat tinggi lalu Lud menancapkan penisnya
dari bawah dengan sedikit membungkuk agar
tangannya bisa meremas buah dadanya.
Lalu mulailah ditembaknya vagina istriku dengan
penisnya, pertama mulai pelan-pelan lalu tambah
lama tambah keras dan cepat menembaknya
sampai tiap kali ditekan pantat istriku terpental naik.
Untuk itu terpaksa tangannya melepas buah dada
istriku dan memegang pinggangnya supaya kalau
ditembak keras vaginanya, pantatnya tak naik tapi
penisnya yang deras menghunjam masuk
menerobos sampai mulut rahim istriku. "Aduuh
Lud... aduh Lud... nikmat banget penismu Lud, tapi
aku tak kuat menahan nikmatnya Lud..., aku butuh
manimu Lud dan penismu sudah makin hangat
Lud", teriak istriku. Akhirnya "Huuuuh", desis Lud
dan "Cruttt", maninya muncrat, "Huuuh", desis Lud
lagi dan "Cruttt", maninya muncrat lagi dan setiap
kali maninya muncrat istriku mengerang, "aach...
sseett!" Setelah itu Lud tengkurap di tubuh istriku,
"Lud tubuhku hangat rasanya kena semprotan
manimu", kata istriku. Kemudian tubuh istriku
diangkat naik dan Lud segera tidur di sebelahnya
dengan memeluk istriku dan penisnya yang masih
tegang itu dimasukkan lagi ke dalam vagina istriku
dan kemudian kedua tubuh yang bugil itu diselimuti.
Melihat itu walaupun penisku tegang aku tak ikut
masuk sebab kupikir istriku capai apalagi vaginanya
masih disumpal dengan penis Lud, jadi terpaksa aku
masuk ke kamar dan tidur.
Suatu saat aku terbangun, karena terasa penisku
dipijit-pijit dan ketika membuka mata ternyata istriku
dengan masih dibopong di muka berpelukan oleh
Lud tangan istriku memijit-mijit penisku. Ketika aku
bangun, istriku bilang, "Ayo Pi jangan tidur saja
Mami mau disemprot Mani lagi berdua
berbarengan." Eeeh, ternyata pikiranku tadi meleset,
kukira istriku yang lemah lembut itu sudah capai tadi
ternyata masih ingin dikerjain berdua lagi. Aku lihat
ternyata vagina istriku tetap didongkrak dengan
penis Lud, jam saat itu sudah jam 1 tengah malam
jadi aku sudah tidur dua jam. Kemudian istriku
ditidurkan di bawahku dan langsung Lud mulai
menembak vagina istriku dengan penisnya yang
gede itu dan aku terpaksa bangun mendekatkan
penisku ke mulut istriku untuk dihisap. Penisku terus
dijilati disedot lubangnya sambil kantong penisku
diremas-remas dan rambut bawah kantong penisku
ditarik-tarik juga pinggiran lubang anusku dielus-elus
dengan jarinya hingga aku terus bernafsu dan
tegang lagi.
Memang kalau kita main bertiga ini tambah
terangsang demikian juga Lud yang menembakkan
penisnya semakin seru dan nafasnya mulai ngos-
ngosan dan crot... crot... crot, maninya muncrat ke
dalam vagina istriku, kulihat itu tak tahan juga
langsung maniku kulepaskan juga dan memenuhi
mulut istriku dan setelah ditelan mulutnya dibuka
ditunjukan padaku kalau maniku sudah habis
masuk. Dan Lud pun lalu menelungkup di atas
istriku untuk istirahat, tapi mulutnya masih sempat
menghisap-hisap pentil istriku. Lalu dia bilang,
"Waah Pi, mani Lud rupanya masuk terus ke dalam
rahimku sebab tiap nyemprot tak pernah keluar lagi,
apa karena vaginaku disumpal terus dengan
penisnya Lud ya Pi? sebab biasanya kalau punya
Papi paling 1 jam sudah mengalir keluar lagi
walaupun nyemprotnya keras banget." Belum
sempat kujawab, Lud bilang,
"Gila, istrimu itu minta disumpal terus vaginanya,
pokoknya penisku malam ini tak boleh lepas dari
vaginanya."
"Nggak Pi, Lud yang minta dulu supaya penisnya
dipendam semalam suntuk dalam vaginaku, dan
aku setuju", jawab istriku.
"Penisnya terasa hangat terus di vaginaku, dan kalau
mulai tegang terasa mulai goyang-goyang dan
semakin keras yang menyodok-nyodoknya Pi, kalau
tidur walaupun sudah tidur pula penisnya tetapi
kepala penisnya tetap nyantol di bibir vaginaku jadi
tak mau lepas seperti Papi punya biasanya lepas
sendiri kalau tidur." kata istriku. Setelah fit kembali
istriku dibopong lagi dengan masih disodok
vaginanya dengan penisnya dan dibawa balik ke
kamar depan dan aku pun tertidur lagi karena
mengantuk. Seperti biasa aku selalu bangun jam
4.30 pagi selain kebiasaan kadang-kadang penisku
tegang sendiri jam-jam itu. Pagi itu penisku juga
tegang lalu aku bangun dengan maksud mau naiki
istriku, kumasuk ke kamarnya ternyata istriku masih
tidur berpelukan dengan Lud dengan tubuh
diselimuti. Aku mencoba mendekati kepala istriku
dan kubelai-belai pipinya dan istriku terbangun.
Aku bilang, "Penisku tegang nih, yo tak semprotkan
ke vaginamu."
Istriku berbisik, "Aduuuh Pi, penis Lud masih
menancap terus dalam vaginaku kalau tak ditarik tak
bisa lepas sebab nyantol kepalanya, Papie tak hisap
saja ya penisnya?"
"Oke", sahutku.
Lalu istriku menengadah dan kudekatkan penisku
supaya bisa masuk ke mulutnya, lalu kukocok
sendiri penisku dan kugosok-gosokkan kepalanya ke
bibirnya dan kadang-kadang kumasukkan dalam-
dalam ke mulutnya. Karena sudah cukup lama
tegangnya tak lama hanya 5 menit maniku sudah
muncrat lagi ke dalam mulut istriku dan kemudian
seluruh bagian kepala penisku dijilati untuk
membersihkan maniku dan setelah itu baru ditelan
semua maniku. Aku bertanya,
"Mami tidak nelan maninya Lud toch dan tak
dimasuki lubang anusnya juga ya?"
"Tidak Pi, semua maninya Lud masuk ke dalam
vaginaku dan sampai sekarang belum keluar
sehingga rasanya ada sesuatu barang dalam perut
yang hangat! Lalu Lud hanya mencabut penisnya
kalau minta dihisap setelah itu dimasukkan kembali
ke vaginaku", jawab istriku.
Kukecup bibirnya dan kubisiki, "Baik-baik ya Mi,
semoga dapat kenikmatan lagi!" Lalu aku keluar
kamar dan tiduran lagi. Aku terbangun lagi pukul 6
pagi langsung kupergi mandi dan kemudian duduk
di sofa menonton TV. Ternyata istriku baru saja
diajak bersetubuh lagi oleh Lud, karena baru saja
berada di atas istriku kemudian tidur lagi dengan
berangkulan lagi. Karena bosan lihat TV lalu kupergi
keluar untuk lihat pemadangan alam dan jalan-jalan
di taman. Kira-kira sejam kemudian aku balik ke
motel dan kulihat kamarnya sudah kosong, rupanya
mereka mandi berdua. Aku masuk ke kamar dan
melihat di tempat tidur ada gelang karet berbulu
yang dipakai dan ada cincin dari bulu buntut kuda.
Aku nonton TV lagi, rupanya lama sekali mereka
mandi. Kucoba mendekat ke pintu kamar mandi dan
menempelkan kupingku di pintu, oh ternyata
mereka main lagi dalam kamar mandi sebab
terdengar rintihan istriku, "Aduuuh Lud... aduuh
Lud... enaknya penismu Lud, nikmat banget Lud
rasanya." Kemudian suaranya Lud, "aach... Hwa,
vaginamu juga nikmat, aku kangen terus dengan
vagina dan payudaramu yang kenyal ini Hwa!"
Aku balik nonton TV lagi jadinya, kira-kira 30 menit
lagi mereka keluar dari kamar mandi dengan
masing-masing berbalut handuk tubuhnya dan
sekarang sudah pisah tidak nyantol lagi penisnya di
vagina istriku. Mereka masuk ke kamar dan ganti
pakaian, kulihat istriku pakai celana dalam mini
warna merah dan pakai bra mini warna merah juga,
lalu pakai rok bawah mini hitam dan kaos strip
hitam putih tapi pendek jadi hanya sampai bawah
bra saja, jadi perutnya yang langsing putih agak
kelihatan dari luar. Melihat istriku pakai kaos agak
ketat, Lud bilang, "Hwa, kamu jangan pakai bra saja
lebih bagus karena kaosmu ketat." Istriku pertama
menolak, "aah katanya mau keluar makan dan nanti
mau pulang segala nggak enak kalau tak pakai BH."
Lud bilang, "Kita kan hanya makan di restoran sini
saja sebelum pulang, sebab nanti aku masih mau
main lagi Hwa." Jadi terpaksa istriku menurut
dengan melepas lagi BH mininya. Eeeehh, ternyata
betul juga pendapat Lud, sebab tanpa BH pun
ternyata buah dada istriku tetap tegak menantang
hanya bedanya putingnya agak nampak jelas dari
kaosnya dan kalau jalan kelihatan sedikit bergoyang-
goyang buah dadanya.
Setelah semua siap kami pergi makan ke restoran
hotel pukul 8.15, di sana kita lihat ada 2 pasangan
lagi rupanya juga bermalam di hotel itu sebab yang
cewek ada yang masih pakai pakaian tidur segala.
Selesai makan kita jalan-jalan di taman sebentar
sambil ngobrol-ngobrol lalu balik ke motel dan
duduk untuk nonton TV. Baru beberapa menit
perutku terasa sakit, terpaksa aku ke kamar mandi
untuk buang air besar. Selesai buang air besar aku
mau menonton TV lagi, ternyata mereka berdua
sudah tak ada dan masuk ke kamar lagi. Aku melihat
istriku sudah tak mengenakan kaos lagi tapi sedang
memakai BH mininya, sedang Lud sedang melepas
celana dan kemudian bajunya lalu dia menarik istriku
dan ditidurkannya ke ranjang lalu ditindihnya lagi
istriku, yaah rupanya mau main lagi mereka.
Ternyata benar, rok mini istriku dilepas lalu CD
mininya disingkap ke pinggir pangkal paha lalu
penisnya dikeluarkan dari CD-nya dan dimasukkan
ke vaginanya istriku. Jadi Lud main dengan masih
pakai CD dan istriku pakai BH dan CD mini. Karena
branya mini, otomatis payudara istriku mencuat
keluar ketika terkena remasan tangan Lud sambil
pantatnya terus menggenjot naik turun dengan
cepatnya. Kira-kira hampir 10 menit terdengar istriku
berteriak, "Aduuuh Lud, hangatnya manimu,
lepaskan semua manimu Lud!" karena sebelumnya
istriku cuma mendesis terus kenikmatan. Nampak
sesaat lagi Lud jatuh menelungkup di atas istriku.
Karena sudah hampir jam 10 kubangunkan mereka,
sebab Lud harus berangkat pulang dengan pesawat
jam 11.00. Kuselesaikan semua rekening hotel
sementara mereka berpakaian lagi. Kita langsung
menuju airport tepat sampai airport pk 10.30. Lalu
kita ngomong sebentar dan Lud usul, "Kalau lain kali
kita main berempat dengan istriku, bagaimana?"
Pertama istriku keberatan sebab aku tak boleh main
dengan wanita lain. Tapi Lud menjelaskan kalau
wanita itu adalah keponakannya sendiri yang kerja
jadi sekretarinya dan kadang-kadang melayani
tamu-tamunya yang membutuhkan hiburan. Jadi
pasti bersih dan usianya masih muda baru 19 tahun,
cukup seksi hanya buah dadanya agak sedikit lebih
kecil dari istriku. Kalau istri dia pasti kurang ramai
karena agak kerempeng dan tidak ceria, jadi aku
dikhawatirkan tak bisa tegang. "Jadi bisa ramai Hwa,
kita main 2 pasang dalam satu kamar pasti hot", kata
Lud.
Akhirnya istriku setuju kapan-kapan main berempat,
tiba-tiba istriku pergi lari-lari ke kamar mandi. Setelah
pulang dari kamar mandi, aku bertanya, "Ada apa?"
Dia menjawab sambil menunjukkan CD mininya
yang digenggam. "Waah, maninya Lud mulai
keluar, CD-ku sampai basah dan lengket jadi tak
nikmat dipakai. Mungkin rokku juga basah
belakangnya." Ternyata betul bagian bawah
vaginanya basah, karena Lud sudah hampir check in
lalu kami berdua langsung pamit pulang dulu setelah
dikecup bibirnya oleh Lud. Kami segera menuju
mobil dan jok tempat istriku duduk dilembari
dengan kertas koran, hampir sampai di rumah
istriku mengeluh lagi, "Aduh Pi, maninya keluar lagi
rasanya basah dan lengket semua pahaku. Cepat
dikit Pi!" Kukebut terus dan sampai di rumah mobil
kuparkir di tepi jalan dan istriku turun lalu menekan
bel, setelah dibuka oleh pembantuku dan segera
istriku masuk ke kamar utama kita dan masuk ke
kamar mandi dalam tanpa ditutup pintunya. Karena
anakku sedang tidur di kamarnya, aku langsung
masuk ke kamar utamaku, kulihat istriku lagi
melepas rok mininya lalu duduk di closet.
Melihat aku datang, istriku bilang, "Papi sini lho, lihat
Pi pahaku kena cendol maninya Lud dan itu keluar
terus banyak." Kulihat paha istriku dan bulu
kemaluannya basah kena mani dan dari lubang
vaginanya keluar jatuh mani Lud yang seperti
cendol itu. Melihat itu aku malah jadi nafsu, penisku
jadi tegang, terpaksa aku melepas semua pakaianku.
"Papi pasti tegang toch kalau lihat vaginaku
belepotan mani begini", kata istriku sambil mulai
memegang penisku. Lalu kutarik lepas kaos istriku.
"BH-nya jangan dulu ya supaya Papi lebih
terangsang kalau Papi mainan payudara Mami!" kata
istriku. Istriku bilang kalau tadi malam sampai pagi
tadi dia disemprot mani Lud sampai 7 kali, yaitu jam
8 malam saat bareng dengan saya, jam 11 malam
saat main saya nonton TV, jam 1 tengah malam
waktu main di kamar saya, jam 3 fajar waktu penis
Lud tegang sendiri, jam 6 pagi sehabis saya
nyemprot ke mulutnya, jam 8 pagi saat di dalam
kamar mandi dan jam 10 pagi waktu mau pulang.
"Hebatnya Lud itu sejak dari awal sampai yang
terakhir semprotannya keras terus dan kental serta
hangatnya dan banyaknya sama, maka dari itu
rasanya penuh dalam perutku tadi sampai suatu
saat kutekan perutku dan mulai keluar terus
maninya", kata istriku. "Mi, kalau sudah habis cuci
dulu vaginanya, aku sudah nggak tahan nih."
Istriku buru-buru mencucinya dan mengeringkan
dengan handuk, lalu kuangkat dia dan kuletakkan di
atas tempat tidur. Tanpa tunggu macam-macam
aku segera menaiki istriku dan kutancapkan penisku
ke vaginanya. "Wah Mi, vaginamu masih seret juga
buat penisku, kukira jadi longgar kemasukkan penis
gedenya Lud", kataku. Istriku lalu cerita, "Waktu
penis Lud ditanam semalam suntuk dalam
vaginaku, begitu mulai kurang tegangnya vaginaku
kumulai renggangkan sehingga sampai kepalanya
saja yang nyantol di bibir vaginaku dengan maksud
supaya jangan sampai longgar liangnya. Apalagi
Lud selalu pakai cincin bulu kuda itu kalau di dalam
banget geli rasanya kalau goyang sedikit, kalau di
luar kurang geli sebab yang kena cuma bibir vagina
saja. Kalau mainnya Papi dan Lud sama saja, hanya
Lud kalau sudah nafsu banget agak kasar mainnya,
lain dengan Papi tetap semangat tapi mesra. Hanya
Papi punya kalah besar dan panjangnya saja, tapi
Mami mau belikan alat yang bisa buat memperbesar
dan memperpanjang penis, tiap pagi nanti Mami
yang melakukannya supaya punya Papi bisa jadi
panjang dan besar. Memang saat Lud mau
menyemprot, Mami selalu tekan pantat Mami ke atas
supaya penisnya bisa amblas masuk semua sebab
kalau nyemprotnya di dalam rasanya hangat,
nikmat dan nikmat. Papi punya kalau nyemprotnya
keras dan kebetulan maninya agak encer juga bisa
langsung kena mulut rahimku jadi hangatnya
nikmat Pi."
"Pi ini lho selain leher buah dadaku juga dicupang
oleh Lud, tapi nanti Mami gosok dengan minyak
kayu putih supaya cepat hilang", kata istiku sambil
melihatkan buah dadanya yang dicupang.
Mendengar cerita istriku itu aku semakin menggebu
mengangkat turunnya pantat dan segera hak BH
istriku yang terletak di bagian depan itu kubuka
hingga buah dadanya yang semakin kencang itu tak
tertutup lagi yang sebelah kuremas dan yang
sebelah kukecupi dan kugigit-gigit putingnya.
"Aduuh Pi, nikmat banget Pi, aku sudah kangen
dengan penisnya Papi sejak Papi minta tadi malam,
masih seret ya Pi, aku masih merasakan seret
gesekan penisnya Papi. Pi mau keluar ya? kok sudah
anget banget penisnya?" tanya istriku. Benar juga tak
lama lagi creeett.... creeettt, maniku menyemprot.
"Waah... maninya Papi nyemprot ke dalam, sebab
semprotannya keras tapi agak encer. Bisa jadi satu
dengan Lud punya nih!" kata istriku. Karena capai
kami berdua tiduran tapi akhirnya tertidur juga.
TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
1/3568
U-ON

inc Powered by Xtgem.com